Kumpulan cerita, Film kisah nyata, artikel motivasi & inspirasi serta Lagu Terjemahan. Theme images by MichaelJay. Powered by Blogger.
Showing posts with label Kesempurnaan Dan Kesalahan. Show all posts
Showing posts with label Kesempurnaan Dan Kesalahan. Show all posts

Tidak Semua Orang Yang Berbadan Penuh Tatto Itu Jahat.... Ini Buktinya ....

Tidak Semua Orang Yang Berbadan Penuh Tatto Itu Jahat.... Ini Buktinya .....

http://sherlyaquaqq.blogspot.com/

Sherly AquaQQ, Badan yang penuh dengan Tatto bukan berarti tidak mempunyai isi cerita yang Indah, Begitu pulak  sebaliknya memiliki badan yang Indah dan Rapi tidak menjamin isi cerita yang Indah pula. 

Tidak semua yang bertatto itu buruk dan tidak semua yang tidak bertatto itu baik. Jangan nilai orang dari luarnya saja akan tetapi yang penting dari hatinya. 

Bukan karena bertatti adalah orang Tidak bertanggung jawab dalam segala bidang, meskipun kita semua dimata masyarakat nakal tapi jiwa kita mampu mengatasi semua.
http://sherlyaquaqq.blogspot.com/

Walaupun mencuci pakaian dan perlengkapan bayi adalah kewajiban dan tugas seorang istri. Namun dengan pemikiran yang dewasa, tak adalagi kata perbedaan tugas dan kewajiban antara suami istri, JIka dasarnya memang sudha saling menyeyengi dna juga punya niat ingin meringankan beban istri, semua layak dan pantas dikerjakan.
http://sherlyaquaqq.blogspot.com/

Dalam menyayangi anak, tidak perlu jaim alias jaga image. Lakukan apa yang kami bisa, mandiin dan kepanglah rambut anak perempuanmu jika memang kami bisa melakukan. Mempercantik anak mu tak akan membuat orang menertawakanmu. Hanya orang-orang bodoh dan tak berperasaanlah yang kaan menertawakanmu.
http://sherlyaquaqq.blogspot.com/

Jangan menilai orang dari luarnya saja, belum tentu orang yang bertubuh banyak tatto tidak mempunyai kasih sayang yang berlimpah, belum tentu orang yang berbadan mulus tanpa tatto mempunyai kasih sayang yang berlimpah terhadap keluarganya.
http://sherlyaquaqq.blogspot.com/

Walau saya tidak jadi pegawai negeri dan berpenampilan rapi serta berpendidikan tinggi, tapi saya bangga menjadi diri sendiri, bisa hidup dengan cara sendiri dan menghidupi keluarga. 
Walau anda menjadi pegawai yang berpenampilan rapi, tapi hanya memandang sebelah mata orang seperti saya dan tidak bisa menghargai orang lain semua itu memalukan!!!

Penampilan rapi atau terlihat baik belum tentu terlepas dari dosa !! Bisa saja penampilannya untuk menutupi aib atau keburukannya sendiri. Asin belum tentu garam dan bisa saja air laut atau keringat. Pahamilah !!

Yang penting itu akhlak dan perbuatan bukan casingnya.

Ketika aku berdoa, aku tidak hendak merendahkan mereka yang mungkin tak pernah terlihat berdoa !!!
Ketika aku memakai pakaian tertutup, aku pun hendak berkata : "Pakaian terbukamu Nista".
Kesucian itu adalah di Hati, bukan apa yang nampak dari luar !!!
Dosa atau tidak itu menjadi urusan individu dengan yang diatas !! Kalau kita berani ngejugde orang itu dosa, berarti kita sendiri juga dosa karena sudah menghakimi orang lain.

Ini adalah cerita yang sebenarnya. Jika anda setuju silahkan SHARE ARTIKEL INI.


Kumpulan cerita, kumpulan Film, kisah nyata, artikel motivasi : inspirasi serta Lagu Terjemahan.












Read More

Cerita Yang Sangat Mengharukan : Kasih Sayang Kepada Orang Tua ~ Motifasi dan Inspirasi

Cerita Yang Sangat Mengharukan : Kasih Sayang Kepada Orang Tua

http://sherlyaquaqq.blogspot.com
Sherly AquaQQ, Di sebuah pinggir kota sore hari sesoarang ibu penjaja pecel sedang mengemasi barang dagangannya yang sudah habis. Kemudian datang seorang tukang becak dan membantu mengemasi dan menaikan barang ibu tersebut ke atas becaknya. Kedua orang tua itu adalah seorang suami istri yang setiap hari bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Sesampai di rumah sang anak laki-laki tertuanya masih duduk di depan tv, andi namanya. Andi tampak tenang-tenang saja tidak membantu menurunkan barang-barang dagangan orangtuanya. Andi memang anak satu-satunya.

Baru saja duduk dan beristirahat , andi langsung berbicara " Mak , motorku sudah jelek, aku mau ganti yang baru, di sekolah malu sama teman-teman, dan juga motornya sangat boros" Meskipun mereka kesusahan mereka selalu memperhatikan anak kesayangannnya" Tunggu sebulan lagi ya nak, nanti bapak dan ibu tak cari uang tambahan buat beli motormu"

Hari berganti hari, si bapak bekerja siang dan malam, si ibu bekerja dari pagi sampai sore. Akhirnya sebulan mereka sudah bisa membelikan motor yang agak baru dan bagus untuk di pakai Andi anaknya.

Begitu seterusnya sampai anaknya lulus kuliah dan bekerja di perusahaan terkemuka. Bapak dan ibu ini masih saja bekerja. Karena si Andi sudah bekerja , maka uang simpanan mereka di tabung. Suatu ketika Andi yang sudah lama bekerja memutuskan untuk berhenti dan membuka usaha baru. Tidak sungkan-sungkan dia meminta tambahan modal usahanya.

Beberapa tahun kemudian Andi sudah menjadi orang sukses. Namun dia selalu lupa untuk menyisihkan sedikit uang kepada orang tuanya. Malah lebih akrab dan sering membantu teman-temannya atau relasi-relasinya dari pada membahagiakan kedua orang tuanya.

Sampai akhirnya satu persatu orang tuanya meninggal. Andi masih sendiri dan tetap menikmati kekayaannya untuk diri sendiri.

Pada suatu saat Andi bertemu dengan calon istrinya, dan merencakan pernikahan. Semua sudah siap, tinggal waktu pemberkatan Andi kebingungan karena kedua orang tuanya sudah tiada, Sedangkan dia tidak tahu harus meminta kepada siapa untuk mendampingi dia menikah.

Akhiirnya dia pulang ke rumahnya, dia bertanya-tanya kepada tetangga sebelah dan menayakan apakah ada mau mendampingi mereka menikah? Tetapi karena tetangga tahu kelakuan Andi mereka tidak mau, malah tetangganya memberi tahukan bahwa sebenarnya andi itu anak angkat .

Tetangga itu bercerita "dulu ada orang membuang bayi ke selokan pojok kota. Bapak dan ibu kamu memang sudah lama tidak di karuniai anak, ibu kamu yang setiap pagi berangkat berjualan menemukan kamu. dan akhirnya di rawat. Dulu waktu kecil kamu menderita deman dan sakit tinggi, namun karena dirawat dengan baik akhirnya kamu sekarang menjadi orang yang sehat dan cakep seperti sekarang ini"

Terkejutlah Andi, ternyata dia sudah begitu tidak mempedulikan kedua orang tua angkatnya yang dari kecil sampai besar sudah membesarkan dan mendidiknya hingga sukses sekarang ini.

Andi menyadari dan merenungkan, apalah arti semua kesuksesan dan kekayaan tersebut. Kalau orang yang mereka sayangi tidak bisa ikut merasakan kebahagiaan seperti dirinya. Jauh lebih besar adalah bisa memberikan rasa sayang dan cinta kepada mereka dari pada memberikan harta dan kekayaan.

Karena harta akan sirna ketika kita mati, tapi kasih sayang dan cinta akan tetap ada di hati selamanya. dan apa yang bisa kita perbuat ketika orang-orang yang kita sayangi tetapi i kita tidak bisa melakukan balasan apa-apa lagi?

Kekayaan, kesejahteraan, kebahagian akan abadi apabila kita bisa membalas kebaikan mereka yang telah mengasihi kita, karena mereka juga berperan serta dalam proses kesuksesan kehidupan kita ini.

Read More
    0

Apa Yang Kita Ucapkan Menentukan Apa Yang Kita Terima ~ Motivasi dan Inspirasi

Apa Yang Kita Ucapkan Menentukan Apa Yang Kita Terima

http://aquaqq.net/Register.aspx?lang=id
Sherly AquaQQ, Memancing amarah seseorang itu mudah, namun meredam amarah itu sangat sukar. 

Berbicara itu semudah mengajarkan, namun untuk melakukan adalah hal tersulit untuk diterapkan.

Mencari kesalahan orang itu mudah dan sangat ahli, namun mengukur kesalahan diri tampaknya lebih rumit.

Buatlah hidup kita seimbang.
Sehingga pergolakan batin tak sering terjadi.

Bedakan antara uyang kita liat dan dengar apa yang kita pikirkan untuk di kelolah dalam hati.

Percaya bahwa Naluri kita adalah tentang kebenaran sejati, sehingga akal sehat dari hati dan pikiran akan selalu seimbang demi menghasilkan buah kebaikan positif pada akhirnya.

Kurangi kata-kata yang mendendam.
Perbanyak ucapan yang mengasihi.

Kurangi kata-kata yang mengejek.
Perbanyak kata-kata yang menghargai.

Kurangi kata-kata yang melemahkan.
Perbanyak kata-kata yang mendorong.

Kurangi perkataan yang menolak.
Perbanyak perkataan yang memperhatikan.

Kurangi kata-kata kritik.
Perbanyak perkataan yang membangun.

Kurangi kata-kata sia-sia.
Perbanyak kata-kata yang mendatangkan inspirasi.

Kurangi kata-kata kasar.
Perbanyak perkataan yang lemah lembut.

Berhati-hatilah mulut itu berkuasa.
Apa yang kita ucapkan sangat sering menentukan arah hidup kita.

Apa saja yang kita ucapkan pada orang lain dan pada diri sendiri sangat berpengaruh terhadap kejadian-kejadian yang akan kita alami kemudian.

Sebab itu, Apa yang kita ucapkan seringkali menentukan apa yang kemudian kita terima.

God Bless You All.

Baca juga : Senyum Dua Jari 


Read More
    1

Taman Kuil ~ Artikel Motivasi dan Inspirasi ~ Kesempurnaan Dan Kesalahan

Taman Kuil

http://www.aquaqq.info/Register.aspx?lang=id
Sherly AquaQQ, Kuil-kuil Buddhis di Jepang terkenal akan taman-tamannya. Beberapa tahun yang lampau, terdapatlah sebuah kuil yang membanggakan tamannya sebagai taman tercantik, diantara semuanya. Para pelancong berdatangan dari pelbagai penjuru negeri hanya untuk mengagumi penataannya yang elok, yang begitu indah dalam kesederhanaannya.

Suatu ketika, seorang biksu tua datang berkunjung. Dia tiba pagi-pagi sekali, persis setelah fajar. Dia ingin menyelidiki mengapa taman itu dianggap sebagai yang paling mengilhami; jadi dia menyembunyikan dirinya di balik semak yang besar, dengan sudut pandang yang bagus ke arah taman.

Dia melihat seorang biksu muda muncul dari kuil dengan membawa dua keranjang anyaman untuk berkebun. Selama tiga jam, dia memerhatikan biksu muda itu, yang dengan hati-hati memungut setiap daun dan ranting yang berjatuhan dan pohon persik yang tersebar di tengah-tengah taman.

Setiap kali memungut daun dan ranting, si biksu muda menaruhnya di atas tangannya yang lembut, memeriksanya dan mempertimbangkan, dan jika dia menyukai daun dan ranting itu, dia akan meletakkannya ke dalam salah satu keranjang. Jika dia merasa daun atau ranting itu tidak berguna baginya, dia akan membuangnya ke dalam keranjang kedua, keranjang sampah.

Setelah mengumpulkan dan mencermati setiap daun dan ranting, dia mengosongkan keranjang sampah diatas gundukan di belakang kuil, dia berhenti sejenak untuk minum teh dan menata pikiran untuk tahap penting berikutnya.

Si biksu muda melewatkan waktu tiga jam lagi, dengan penuh perhatian, dengan hati-hati, dengan penuh keterampilan, menaruh setiap daun dan ranting pada tempat yang semestinya di taman itu.

Jika dia merasa tidak puas dengan posisi sebuah ranting, dia akan menggeser atau memindahkannya sedikit, dan sembari tersenyum puas, dia akan berpindah ke daun berikutnya, memilih bentuk dan warna yang tepat untuk ditaruh di taman.

Perhatiannya terhadap hal-hal rinci sungguh tak tertandingi. Penguasaannya atas seni menyusun bentuk dan warna sangat luar biasa. Pemahamannya akan keindahan alaam begitu tinggi. Saat dia menyelesaikan pekerjaannya, taman itu terlihat apik sekali.

Kemudian sang biksu tua melangkah masuk ke dalam taman. Dari balik senyum gigi ompongnya, dia memberi ucapan selamat kepada si biksu muda.

Pekerjaan bagus! Pekerjaan sangat bagus, Yang Mulia! Saya telah mengintip Anda sepanjang pagi. Ketekunan Anda layak dipuji setinggi langit. Dan taman Anda…Yah! Taman Anda nyaris sempurna…

Wajah biksu muda itu berubah pucat. Tubuhnya jadi kaku serasa disengat kalajengking. Senyum kepuasannya tergelincir dari wajahnya dan jatuh terguling ke jurang besar kehampaan. Di Jepang, Anda tak akan pernah bisa yakin dengan seringai seorang biksu tua.

Ma…mak…maksud Anda apa?” dia tergagap ketakutan. “Ap… apa yang Anda maksud ‘nyaris sempurna’? dan dia menjatuhkan diri di kaki si biksu tua.

Oh,Tuan! Oh,Guru! Kasihanilah saya. Anda pasti telah dikirim oleh Buddha untuk menunjukkan kepada saya bagaimana membuat taman saya benar-benar sempurna. Ajarkan saya, oh, Sang Bijak! Tunjukkanlah jalannya!

Anda benar-benar ingin saya menunjukkannya?” tanya sang biksu tua dengan mimik purbanya yang mengerut usil. “Oh,ya. Mohon. Tolong, Guru!” Lalu sang biksu tua melangkah ke tengah-tengah taman. Dia merangkulkan lengan-lengannya yang tua namun masih kuat itu ke batang pohon persik yang rimbun.

Lantas, diiringi dengan gelak membahana seorang suci, dia mengguncang-guncangkan pohon yang malang itu! Dedaunan, ranting dan kulit pohon berserakan dimana-mana,  dan masih saja biksu tua itu mengguncang-guncangkan pohon itu. Ketika tak ada lagi dedaunan yang jatuh, barulah dia berhenti.

Si biksu muda terperanjat. Taman menjadi kacau balau. Kerja kerasnya sepagian jadi sia-sia belaka. Rasanya dia ingin membunuh biksu tua itu, namun sang biksu tua hanya melihat sekeliling untuk mengagumi hasil karyanya.

Baca Juga : Dua Bata Jelek

Lalu, dengan sebuah senyum yang meluruhkan amarah, dia berkata lembut kepada si biksu muda,

“Sekarang taman Anda barulah benar-benar sempurna.”

Read More
    0

Dua Bata Jelek ~ Artikel Motivasi dan Inspirasi ~ Kesempurnaan Dan Kesalahan

Dua Bata Jelek

http://www.aquaqq.info/Register.aspx?lang=id

Sherly AquaQQ, Setelah kami membeli tanah untuk vihara kami pada tahun 1983, kami jatuh bangkrut. Kami terjerat hutang. Tidak ada bangunan diatas tanah itu, pun tidak ada sebuah gubuk. Pada minggu-minggu pertama kami tidur diatas pintu-pintu tua yang kami beli murah dari pasar loak. Kami mengganjalkan dengan batu bata pada setiap sudutnya untuk meninggikannya dari tanah (tak ada matras tentu saja, kami kan bhikkhu hutan).

Bhikkhu kepala mendapatkan pintu yang paling bagus, pintu datar. Pintu saya bergelombang dengan lubang yang cukup besar ditengahnya, di mana dulunya tempat peganggan pintu. Saya senang karena gagang pintu itu telah dicopot, tetapi lantas jadinya ada lubang persis di tengah-tengah ranjang pintu saya. Saya melucu dengan mengatakan bahwa sekarang saya tidak perlu bangkit dari ranjang jika ingin pergi ke toilet !.
Kenyataaannya, bagaimanapun juga, angin masuk melalui lubang itu. Saya jadi tak bisa tidur nyenyak selama malam-malam itu.

Kami hanyalah bhikkhu-bhikkhu miskin yang memerlukan sebuah bangunan. Kami tak mampu membayar tukang, bahan-bahan bangunannya saja sudah cukup mahal. Jadi saya harus belajar cara bertukang : bagaimana mempersiapkan pondasi, menyemen dan memasang batu bata, mendirikan atap, memasang pipa-pipa, pokoknya semua. Saya adalah seorang fisikawan teoritis dan guru SMU sebelum menjadi Bhikkhu, tidak terbiasa bekerja kasar. Setelah beberapa tahun, saya menjadi cukup terampil bertukang, bahkan saya menjuluki tim saya sebagai BBC (Buddhist Building Company). Akan tetapi, pada saat memuainya, hal itu sangatlah sulit.

Kelihatannya gampang membuat tembok dengan batu bata, tinggal tuangkan seonggok semen, sedikit ketokan sana, sedikit ketok sini. Ketika saya mulai memasang batu bata, saya ketok satu sisi untuk meratakannya, sisi lainnya jadi naik. Lalu saya ratakan sisi itu, batu batanya jadi melenceng. Setelah saya ratakan kembali, sisi yang pertama jadi terangkat lagi. Coba aja sendiri !

Sebagai seorang Bhikkhu, saya memiliki kesabaran dan waktu sebanyak yang saya perlukan. Saya pastikan setiap batu bata terpasang dengan sempurna, tak peduli berapa lama jadinya. Akhirnya saya menyelesaikan tembok batu bata saya yang pertama dan berdiri di baliknya untuk mengagumi hasil karya saya. Saat itulah saya memperhatikannya , oh tidak ! saya telah keliru menyusun dua batu bata. semua batu bata lain sudah lurus, tetapi dua bata tersebut tampak miring. mereka terlihat jelek sekali, Mereka merusak keseluruhan tembok. Mereka meruntuhkannya.

Saat itu, semennyasudah terlanjur terlalu keras untuk mencabut dua batu bata itu, jadi saya bertanya kepada kepala vihara apakah saya boleh membongkar tembok itu dan membangun kembali tembok yang baru, atau kalau perlu, meledakkannya sekalian. Saya telah membuat kesalahan dan saya menjadi gundah gulana. Kepala vihara bilang tidak perlu, biarkan saja temboknya seperti itu.

Ketika saya membawa para tamu pertama berkunjung keliling vihara setengah jadi kami, saya selalu menghindari membawa mereka melewati tembok bata yang saya buat. Saya tak suka jika ada orang yang melihatnya. Lalu suatu hari, kira-kira 3-4 bulan setelah saya membangun tembok itu, saya berjalan dengan seorang pengunjung dan dia melihatnya.

"itu sebuah tembok yang indah", ia berkomentar dengan santainya.

"Pak," saya menjawab dengan terkejut, "apakah kacamata Anda tertinggal di mobil ? Apakah penglihatan Anda sedang terganggu ? Tidakkah Anda melihat dua batu bata jelek yang merusak keseluruhan tembok itu ?"

Ucapan dia selanjutnya telah mengubah keseluruhan pandangan saya terhadap tembok itu, berkaitan dengan diri saya sendiri dan banyak aspek lainnya dalam kehidupan. Dia berkata, "Ya, Saya dapat melihat dua bata jelek itu, tetapi saya juga dapat melihat 998 batu bata yang bagus."

Saya tertegun. Untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga bulan, saya mampu melihat batu bata-batu bata lainnya selain dua bata jelek itu. Di atas, di bawah, sebelah kiri, dan sebelah kanan dari dua batu bata jelek itu adalah batu bata-batu bata yang bagus, batu bata yang sempurna.

Lebih dari itu, jumlah bata yang terpasang sempurna, jauh lebih banyak daripada dua batu bata jelek itu. Sebelumnya mata saya hanya terpusat pada dua kesalahan yang telah saya perbuat, saya terbutakan akan hal- hal lainnya. itulah sebabnya saya tak tahan melihat tembok itu, atau tak rela membiarkan orang lain melihatnya juga, itulah sebabnya saya ingin menghancurkannya. Sekarang saya dapat melihat batu bata-batu bata yang bagus, tembok itu jadi tampak tak terlalu buruk lagi. itu menjadi, seperti yang dikatakan pengunjung itu, "Sebuah tembok yang indah."

Tembok itu masih tetap berdiri sampai sekarang, setelah dua puluh tahun, tetapi saya sudah lupa persisnya di mana dua bata jelek itu berada. Saya benar-benar tak dapat melihat kesalahan itu lagi.

Berapa banyak orang yang memutuskan hubungan atau bercerai karena semua yang mereka lihat dari diri pasangannya adalah "dua bata jelek"? Berapa banyak diantara kita yang menjadi depresi atau bahkan ingin bunuh diri, karena semua yang kita lihat dalam diri kita hanyalah "dua bata jelek"? Pada kenyataannya, ada banyak, jauh lebih banyak batu bata yang bagus--di atas, di bawah, ke kiri, ke kanan dari yang jelek--tetapi pada saat itu kita tak dapat melihatnya, mata kita hanya terfokus pada kekeliruan yang kita perbuat. Semua yang kita lihat adalah kesalahan, dan kita mengira hanya ada kekeliruan semata, karenanya kita ingin menghancurkannya. Dan terkadang, sayangnya, kita benar-benar menghancurkan sebuah "tembok yang indah".

Kita semua memiliku "dua bata jelek", tetapi bata yang baik dalam diri kita masing-masing, jauh lebih banyak daripada yang jelek. Begitu kita melihatnya, semua akan tampak tak begitu buruk lagi. Bukan hanya kita dapat berdamai dengan diri sendiri, termasuk dengan kesalahan- kesalahan kita, tetapi kita juga dapat menikmati hidup bersama rekan kita. Ini kabar buruk bagi pengacara urusan perceraian, tetapi kabar baik bagi Anda.

Saya telah beberapa kali menceritakan anekdot ini. Pada suatu pertemuan, seorang tukang bangunan mendatangi dan memberitahukan saya tentang rahasia profesinya.

"Kami para tukang bangunan selalu membuat kesalahan," katanya,

"tetapi kami bilang ke pelanggan kami bahwa itu adalah "ciri unik" yang tiada duanya di rumah-rumah tetangga. Lalu kami menagih biaya tambahan ribuan dollar!"
Jadi, "ciri unik" di rumah Anda bisa jadi awalnya adalah suatu kesalahan. Dengan cara yang sama, Apa yang Anda kira sebagai kesalahan pada diri Anda, Rekan Anda, atau hidup pada umumnya, dapat menjadi sebuah "ciri unik", yang memperkaya hidup Anda di dunia ini, begitu Anda tidak terfokus padanya.

Read More
    0

Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya

Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya

http://www.aquaqq.info/Register.aspx?lang=id
Sherly AquaQQ, Sebagian orang memang kelihatannya tidak ingin untuk terbebas dari masalah. Jika mereka sedang tidak punya cukup masalah yang bisa di khawatirkan, mereka akan menyetel sinetron televisi untuk mengkhawatirkan persoalan tokoh-tokoh fiksi di dalamnya. Banyak juga yang merasa bahwa ketegangan membuat mereka lebih "Hidup", mereka menganggap penderitaan sebagai hal yang mengasyikkan. Agaknya Mereka tidak ingin bahagia, karenanya mereka mau-maunya begitu melekat pada beban mereka.

Dua orang bhiksu yang merupakan sahabat dekat sepanjang hidup mereka. Setelah mereka meninggal, satu terlahir sebagai dewa di sebuah  alam surga yang indah, sementara temannya terlahir sebagai seekor cacing di seonggok tahi.

Sang dewa segera merasa kehilangan kawan lamanya dan bertanya-tanya dimanakah dia terlahir kembali. Dia tidak bisa menemukan di alam surga yang ditinggalkannya, lalu ia pun mencari-cari temannya di alam surga yang lain. Temannya tidak ada disana pula.

Dengan kekuatan surgawinya, Sang Dewa mencari temannya di dunia manusia, namun tidak ketemu juga. "Pasti temanku tidak terlahir di alam hewan" begitu pikirannya, tetapi dia memeriksa alam hewan juga, "Siapa tahu?", pikirnya.

Masih saja tidak ada tanda-tanda keberadaan temannya itu. Lalu berikutnya Sang Dewa mencari ke dunia serangga dan jasad renik dan ........ kejutan besar baginya....., dia menemukan temannya terlahir sebagai seekor cacing dalam seonggok tahi yang menjijikkan!

Ikatan rasa persahabatan mereka begitu kuat, sampai-sampai merasa dia harus membebaskan kawan lamanya ini dari kelahirannya yang mengenaskan tersebut, entah karma apa yang membawannya kesitu.

Sang Dewa lalu muncul di depan onggokan tahi tersebut dan memanggil, "Hei cacing! Apakah kamu ingat aku? Kita dahulu sama-sama menjadi bhiksu pada kehidupan sebelumnya dan kamu adalah teman terbaikku. Aku terlahir kembali dialam surgayang menyenangkan, sementara kamu terlahir di tahi sapi yang menjijikkan ini, tetapi jangan khawatir, karena aku akan membawamu ke surga bersamaku. Ayolah kawan lama!"

"Tunggu dulu!" kata si cacing, "Apa sih hebatnya alam surga yang kamu ceritakan itu? Aku sangat bahagia disini, bersama tahi yang harum, nikmat dan lezat ini. Terima kasih banyak !"

"Kamu tidak mengerti !", kata sang Dewa, lalu dia melukiskan betapa menyenangkan dan bahagianya berada di alam surga.
"Apakah disana ada tahi?"tanya si cacing, to the point.

"Tentu saja tidak ada!" dengus sang Dewa

"Kalau begitu, aku emoh pergi!"jawab si cacing mantap. "Sudah ya!"Dan si cacingpun membenamkan dirinya ke tenga onggokan tahi tersebut.

Sang Dewa berpikir, mungkin kalau si cacing sudah melihat sendiri alam surga itu, barulah dia akan mengerti. Lalu sang dewa menutup hidungnya dan menjelurkan tangannya kedalam tahi itu, mencari-cari si cacing. Begitu ketemu, dia menariknya.

"Hei! Jangan ganngu aku!", teriak si cacing. "Toloooong ! Darurat ! Aku diculiiiik !", cacing kecil yang licin itu menggeliat dan meronta sampai terlepas, lalu kembali menyelam ke onggakan tahi untuk bersembunyi. 

Sang Dewa yang baik hati ini kembali merongohkan tangannya ke dalam tahi, dapat, dan mencoba menariknya keluar sekali lagi. Nyarisbisa keluar, tetapi karena si cacing berlumuran lendir dan terus menggeliat membebaskan diri, akhirnya terlepas lagi untuk kedua kalinya dan bersembunyi makin dalam lagi di dalam tahi. Seratus delapan kali sang dewa mencoba mengeluarkan cacing malang itu dari onggokan tahinya, namun si cacing begitu melekat dengan tahi kesayangannya, sehingga dia terus meloloskan diri! 


Akhirnya sang Dewa menyerah dan kembali ke surga, meninggalkan si cacing bodoh didalam onggokan kotoran kesayangannya.




  




Read More
    1

Kisah Lalat Dan Semut

Kisah Lalat Dan Semut


http://www.aquaqq.info/Register.aspx?lang=id

Sherly AquaQQ, Siang itu ratusan lalat sedang berpesta pora di sebuah tong sampah di depan sebuah rumah mewah. Seorang pembantu dari rumah tersebut terlihat berjalan terburu-buru untuk keluar rumah dan lupa untuk menutup pintu rumah itu. Seekor lalat dari kerumunan yang berpesta itu melihatnya dan segera memanfaatkan kesempatan langka itu, lalu dia masuk ke rumah dan langsung menuju meja makan.

Di dalam hati si lalat tersebut berkata "bosan aku makan dari tong sampah terus, sekali-sekali makan yang segar-segarlah" sambil menikmati makanan yang ada di meja makan tersebut. Setelah beberapa  saat si lalat pun kenyang dan dia ingin keluar dari rumah itu secepatnya sebelum keberadaannya diketahui oleh si pemilik rumah.

Si lalat kemudian menuju pintu tempat dia masuk tadi, tapi ternyata pintu itu sudah tertutup rapat. Lalat itu kini hanya bisa melihat teman-temannya dari balik jendela kaca sambil terus berusaha sekuat tenaga untuk keluar. Tanpa lelah si lalat menabrakkan dirinya pada jendela kaca agar bisa keluar secepatnya, tapi dia tetap tidak berhasil.

Dan pada sore hari, si lalat sudah terkapar di lantai, dia sangat kelelahan dan frustasi karena terus menabrakkan dirinya ke jendela kaca itu. Lalu pada waktu yang tidak begitu lama datanglah segerombolan semut yang sedang mencari makan. Tanpa ada sedikirpun perlawanan dari si lalat, gerombolan semut berhasil menaklukkannya dengan sangat mudah. Gerombolan semut itu lalu menggotong si lalat menuju sarang mereka.

Dalam perjalanan gerombolan semut itu berbicara satu sama lain, semut pekerja bertanya pada seekor semut prajurit "Kenapa si lalat ini bisa sekarat seperti ini ya ?" si prajurit menjawab "Sebenarnya dari tadi lalat ini berusaha keluar untuk keluartapi akhirnya dia frustasi dan kelelahan". Si semut pekerja bertanya lagi "Lho bukannya dia sudah berusaha keras ? Seharusnya kan dia berhasil keluar", si semut prajurit menjawabnya "Ya memang seharusnya seperti itu, masalah nya dia hanya melakukan hal yang sama saja terus menerus. Dia menabrakkan diri ke kaca, coba seandainya dia terbang sedikit ke atas. Di atas jendela itu kan ada lubang udara, dia bisa keluar dari situ"

Baca Juga : Si Cacing Dan Kotoran

Pesan moral dari cerita ini : seperti yang pernah dikatakan oleh Albert Einstein "Jangan mengharapkan hasil yang berbeda jika kita melakukannya dengan cara yang sama". Memang benaradanya bahwa kita bisa berhasil dengan satu cara, contohnya batu saja bisa berlubang jika terus menerus di tetesi oleh air. Yup itu betul sekali, tapi  masalahnya berapa lama kita harus bertahan dan menunggu ? Bagaimana jika kita melakukannya dengan cara yang berbeda ? Tidak dengan tetesan air lagi tapi menggantikan dengan pancuran air, tentunya batu akan lebih cepat berlubang. Semoga Cerita Ini Menginspirasi.




Read More
    0
© 2014 Sherly AquaQQ. Designed by Bloggertheme9 | Distributed By Sherly Templates
Powered by Sherly.